Senin, 18 Februari 2019

Murah kok pengin bagus?

[Study Kasus] Seorang Teknisi diminta solusi untuk Project IT. Agar menarik hati dan bersaing dengan teknisi lain, dia mencari produk yang harganya sangat murah, sehingga solusi yang ditawarkan bisa murah.
"Pokoknya bisa jalan, toh semua bisa dioprek sendiri", pikirnya.
Client yang tidak tahu masalah teknis IT pun setuju dengan penawarannya.
1 bulan sistem berjalan normal, kemudian mulai muncul masalah satu persatu. Client pun kecewa karena seringnya kerusakan mengganggu produktifitas. Sementara sang teknisi justru marah2 : " Sudah dikasih harga murah, masih saja cerewet! Murah kok pengin bagus! "


---------------------
Kejadian diatas sering sekali saya lihat dan dengar. Jika anda berjiwa wirausaha, anda pasti tahu dimana permasalahan dan solusinya. Jika tidak, berarti anda sekedar teknisi IT dan bisa jadi kelak justru akan mengalami hal serupa.
Kuncinya, jangan hanya melihat dari sudut pandang diri sendiri, tapi pahami apa yang dirasakan oleh client. Open your mind.

Tetap ga bisa, karena keputusan go or not go tetap ditangan teknisi. Kalo client minta harga murah dan menurut pertimbangan memang tidak akan memenuhi standard kualitas minimum yang diperlukan, dan teknisi memutuskan untuk mengerjakan, maka tanggung jawab tetap ada di teknisi.

Nah kalo client minta harga murah, dan kita tolak, terus dikerjakan orang lain dan akhirnya nyungsep, baru bisa kita bilang : "Kate gue juga ape" , hahaha

Disaat produk sudah umum beredar dan teknisi banyak tersebar, maka Brand Image yang baik jadi faktor pembeda yang signifikan.

?ªª² ?ªª² ?ªª² =)) ... pernah banget k?ÿ?ª?? gini, emang mending di kasih compare barang yg bagus dr segi kualitas dan aftersale nya. Klo msh maksa... yah thats your choice

0 komentar:

Posting Komentar