Kamis, 30 Januari 2020

Belajar Coding Berbasis Java Script dengan Grasshopper 3

Rabu, 29 Januari 2020

Dasar Pemrograman Javascript Variabel

Belajar Coding Berbasis Java Script dengan Grasshopper 2

Selasa, 28 Januari 2020

Belajar Coding Berbasis Java Script dengan Grasshopper 1


Dasar Pemrograman Javascript Instal Brackets

Senin, 27 Januari 2020

Ciri-Ciri Guru Jaman Now

Sebelum Penulis masuk dalam cerita panjang lebar dalam artikel kali ini, maka sesuai dengan istilah tak kenal maka tak sayang hehehe........ok kita mulai sekarang ya. Penulis adalah seorang guru di sma swasta Makassar yang bernama SMA GAMALIEL. Penulis mengajar pelajaran TIK, ya dan ini merupakan pelajaran TIK ditahun terakhir di SMA karena tahun ajaran baru semuanya udah K13.

Ok, sekarang penulis mau bercerita mengenai beberapa ciri-ciri guru jaman now:

1. Guru Jaman Now Jangan Gaptek alias gagap Teknologi

iya karena sekarang semuanya berbasis teknologi, segala hal semuanya dapat dikendalikan hanya lewat jari telunjuk saja. Mau makan tinggal pesan via online, mau beli barang via online, mau nonton via online, sedikit-dikit semuanya via online. Dan Online itu semuanya berbasis teknologi. Apalagi dengan era sekarang ini merupakan era revolusi industri 4.0 dan sebentar lagi tak menutup kemungkinan akan menuju era 5.0. Selain itu dengan teknologi banyak pekerjaan yang hilang. Seperti pada berita dari cnbcindonesia dan berita dari kompasiana yang memberitakan efek dari era kemajuan teknologi yang begitu pesatnya. Banyak tenaga-tenaga robot yang akan menggantikan tenaga manusia.

Blog Latihan Penulis

https://bktik.mapel.xyz/

Dua link diatas merupakan blog latihan penulis selama mengikuti workshop dari igi yaitu satu guru satu blog. Dari kelas dasar atau basic hingga kelas lanjutan atau expert. Jujur penulis banyak mendapatkan ilmu baru dari pelatihan ini. Terima kasih igi dan terima kasih sagusablog

Selasa, 14 Januari 2020

Guru dan Investasi Masa Depan

Guru dan wajah peradaban masa depan sesungguhnya tak dapat dipisahkan. Kondisi guru saat ini akan menghasilkan potret anak bangsa 15 tahun, hingga ratusan tahun ke depan. Maka, jika kita serius mengelola guru, sejatinya kita sedang mendesain kualitas generasi bangsa kita sekian tahun yang akan datang. Inilah yang disebut investasi besar bagi negeri.

Sering sebagian orang berpikir bahwa investasi dimaknai dengan hitung-hitungan ekonomi. Sementara, saat memperhatikan nasib guru, sekadar dimaknai sebagai balas budi atas jasa-jasa baiknya. Padahal sejatinya kita sedang berinvestasi besar mencetak keandalan anak negeri melalui seorang guru. "Invest in the future, invest in teachers. Teachers are an investment for the child future of all countries."

Mayoritas guru memang telah mengalami peningkatan kesejahteraan. Apalagi guru PNS di DKI Jakarta tentu surga bagi guru Indonesia. Adanya kebijakan sertifikasi, dari sisi peningkatan kesejahteraan ada perbaikan, meski dari sisi manajemen perlu pembenahan agar guru fokus mendidik dan bukan lagi terbebani hal-hal lain yang berpotensi mengganggu proses internalisasi nilai-nilai unggul pada anak.


Koruptor, Plagiator, dan Pendidikan Karakter

Berita korupsi di Tanah Air rasanya sudah terlalu sering kita dengar. Kasus korupsi yang baru-baru ini terjadi melibatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), menempelak rasa keadilan rakyat, pun generasi muda. Para guru bisa saja was-was, berbagai lelucon tiang listrik dan kepala benjol itu, akankah membuat anak-anak malah menganggap korupsi bukanlah sebuah dosa besar?

Padahal korupsi adalah pencurian. Politik bukan ajang pencurian, tapi perjuangan. Politik semestinya heroik. Seorang tokoh politik semestinya memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan sosial di suatu masyarakat. Nelson Mandela, William Wilberforce, Martin Luther King, Jr., dan Abraham Lincoln berjuang agar diskriminasi dihapuskan di negeri mereka. Mohandas Karamchand Gandhi berjuang agar kolonialisme diusir dari India. Munir Said Thalib berjuang agar orang-orang yang hilang diketemukan. Tan Malaka berjuang seumur hidupnya —dari penjara ke penjara, dari penyamaran ke penyamaran— agar rakyat Indonesia menjadi rakyat yang merdeka.

Senin, 13 Januari 2020

[Anti Lupa] Pentingnya Apersepsi dalam pembelajaran?

Dalam proses pembelajaran di kelas ada 5 bagian yang akan dilaksanakan oleh Guru di dalam kelas : Pembukaan, Penyampaian Materi Inti, Penilaian, Penutupan dan Evaluasi. Pembukaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pembelajaran karena pada dasarnya dikelas apapun itu, Seminar, Training, Workshop keberhasilannya akan ditentukan di 10 menit pertama ketika kelas dimulai.
Semua guru tentunya melakukan pembukaan dalam kelasnya seperti memberi salam, absen, bernyanyi kalau di tingkat TK atau kelas kecil di SD. Banyak sekali Guru yang tidak menggunakan Apersepsi di dalam kelas mereka, sehabis absen langsung masuk materi inti tanpa mengetahui siswa sudah siap menerima pembelajaran atau belum.
Memang hingga saat ini tidak ada istilah baku dalam pengertian Apersepsi. Ada beberapa pengertian dari Apersepsi menurut para Ahli :

[Anti Lupa] Resolusi 2020


  • Tahun ini merupakan Tahun Pembelajaran
  • Tahun untuk berevolusi
  • Tahun untuk kaizen
  • .....

[Anti Lupa] Rangkuman berbagai Singkatan

PPK adalah penguatan Pendidikan Karakter

4C adalah Collaboration, Communiaction, Critical Thinking & Problem Solving, dan Creative & Inovative


Format RPP 2020:
===============
https://www.didno76.com/2019/12/inilah-format-rpp-tahun-2020-terbaru.html

[Anti Lupa] Beda antara Observasi dan Pengamatan Untuk penilaian Sikap

Kali ini aku mau share tentang perbedaan observasi dan pengamatan. 
Pada awalnya, aku bingung  saat guru Sosiologi bilang kalau dalam ilmu sosiologi pengertian keduanya berbeda. Padahal sepengetahuanku, kedua istilah ini sama atau merupakan nama lain. Dan bahkan dalam pelajaran biologi, keduanya adalah sama dan bermakna sama hanya sekedar nama lain.
Inilah perbedaannya :

a. Pengamatan :
  1. Dapat dilakukan sewaktu-waktu
  2. Tidak membutuhkan perencanaan dan rancangan
  3. Belum tentu menggunakan alat ukur


b. Observasi :
  1. Dapat dilakukan sewaktu-waktu
  2. Membutuhkan perencanaan dan rancangan terlebih dahulu
  3. Dapat menggunakan alat ukur

[Anti Lupa] Beda Alat, Bahan, dan Media pembelajaran

Alat, bahan dan media pembelajaran memiliki peran dan fungsi yang berbeda, kadang kita merasa ketiganya merupakan hal yang sama. Untuk itulah sebaiknya kita kenal yang mana namanya alat pembelajaran, yang mana bahan pembelajaran dan yang mana media pembelajaran. sebelum saya lanjut, bagi yang sudah paham silahkan pilih artikel saya yang lainnya tetapi bagi yang belum saya persilahkan untuk membaca kelanjutannya.
1. Infokus
2. Mistar
3. air mineral
4. RPP dan Silabus
5. Gelas kimia
Dari kelima contoh di atas yang manakah alat, bahan dan media pembelajaran? Simak pengertian sederhananya berikut:
1. Alat pembelajaran adalah yang digunakan oleh siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. Media pembelajaran adalah yang digunakan oleh guru dalam memudahkan penyampaian materi yang diajarkan
3. Bahan pembelajaran adalah sesuatu yang habis terpakai selama pembelajaran berlangsung oleh siswa
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditentukan bahwa Infokus adalah media pembelajaran, mistar dan gelas kimia adalah alat pembelajaran, air mineral adalah bahan pembelajaran, sedangkan RPP dan Silabus adalah perangkat pembelajaran.
Dalam menyusun RPP, apabila KI dan KD yang diajarkan tidak membutuhkan bahan dan alat pembelajaran maka jangan di uraikan ke dalam RPP, jika yang digunakan hanya alat maka cukup uraikan alat pembelajaran saja dan tidak perlu ada bahan jangan sampai dalam menyusun RPP kita juga menulis point misalnya “Alat dan Bahan “ padahal yang ada hanya alat tetapi tidak ada bahan, kalau dalam menyampaikan materi harus menggunakan media maka di RPP harus pula diuraikan Media Pembelajarannya.