Minggu, 04 Juli 2021

Tantangan Pendidikan di Era 5.0


Era modern sudah tak terhindarkan di dunia yang serba canggih saat ini. Dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun, dan dari waktu ke waktu hingga dari era ke era, kita sudah mengalami banyak perubahan dalam kehidupan kita di muka Bumi ini. Kecanggihan berbagai teknologi yang kian hari kian maju juga semakin membantu kehidupan kita dalam berbagai aspek, termasuk dunia pendidikan yang sedang dijalani oleh para penerus bangsa Indonesia. Berbagai inovasi telah ditemukan demi memudahkan kehidupan umat manusia seiring berjalannya era globalisasi yang semakin luas dan modern. Beberapa tahun lalu kita mungkin telah sering kali mendengar istilah “era revolusi industri 4.0”. Hal ini sudah tak asing bagi kita terutama kalangan pengusaha milenial karena mereka perlu memanfaatkan segala kecanggihan teknologi yang ada agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang juga melakukan hal yang serupa. Semua ini dilakukan untuk bertahan hidup di tengah kerasnya persaingan global yang terus berlanjut hingga saat ini. Banyak yang beranggap bahwa dengan menggunakan teknologi yang serba canggih maka jumlah pekerjaan yang harus dilakukan oleh manusia bisa dikurangi demi memudahkan hidup manusia di era global nan modern ini. Namun, apakah umat manusia sudah benar-benar mampu memanfaatkan hal tersebut tanpa menyebabkan tersingkirnya umat manusia itu sendiri oleh kecanggihan teknologi seperti robot? Atau jika pekerjaan manusia bisa digantikan oleh teknologi yang serba canggih, mampukah umat manusia mengendalikan hal tersebut untuk mencegah agar kecanggihan teknologi tersebut yang kemudian justru mengendalikan atau menguasai umat manusia?


Pada tahun 2019 lalu, pemerintah Jepang telah mengumumkan sebuah era baru yang tentunya lebih maju dan berbeda dari era revolusi industri 4.0 yang kita kenal beberapa tahun sebelumnya. Era ini disebut sebagai “era society 5.0”. Era ini menjadi kelanjutan sekaligus tanggapan dan solusi dari era revolusi industri 4.0 yang penuh dengan inovasi teknologi dalam persaingan global. Seiring bertambahnya kecanggihan teknologi, tentu ada kekhawatiran mengenai penurunan kualitas manusia. Oleh sebab itu, perlu pengambilan langkah dan solusi yang tepat agar perkembangan teknologi berjalan seiring dengan peningkatan kualitas manusia itu sendiri. Inti dari era society 5.0 adalah konsep memanusiakan manusia dengan teknologi sehingga perlu kesadaran bahwa kemajuan teknologi harus berjalan beriringan dengan personalisasi dan peningkatan kualitas manusia. Salah satu aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia adalah dalam aspek pendidikan. Tentu saja banyak tantangan yang timbul dalam usaha untuk beradaptasi dan menyesuaikan dengan berbagai kemudahan teknologi yang diciptakan. Saya selaku salah satu pelajar SMA telah melakukan penelitian mengenai tantangan apa saja yang akan dihadapi oleh para tenaga pendidik maupun pelajar dalam menerapkan berbagai kemodernan yang dimiliki seiring perkembangan zaman.


Saya akan mulai dari tantangan yang dihadapi oleh para tenaga pendidik dalam membagi ilmu kepada murid-muridnya. Hal yang terlintas dalam pikiran saya adalah bagaimana cara para tenaga pendidik tersebut bisa meningkatkan kualitas para murid dengan menyampaikan materi pembelajaran yang sudah tak boleh lagi hanya sekedar menjelaskan saja, tetapi harus memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi yang ada saat ini. Tentu saja seharusnya sudah tak ada lagi istilah menghafal materi tanpa memahami penjelasan yang logis dan masuk akal. Saya rasa kelak jika sudah hidup mandiri, hampir segala sesuatu pasti dilakukan dengan menggunakan logika yang sistematik, bukan hafalan yang bisa saja terlupakan dengan mudah. Oleh sebab itu, fasilitas dan media yang sudah ada saat ini sepatutnya digunakan untuk mendidik dan meningkatkan kualitas para murid agar materi yang diajarkan bisa diterima secara logis dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari demi peningkatan kualitas manusia di era 5.0 ini, bukan sekedar dihafal dan dilupakan saja. Di era 5.0 ini, sudah saatnya kita memanusiakan manusia dengan teknologi dan logika, bukan hanya menghafal materi yang kadang tak dapat dijelaskan dengan matang oleh para tenaga pendidik atau mudah hilang dari ingatan kita karena tak dapat diterapkan dalam kehidupan. Menurut Zulfikar Alimuddin selaku Direktur Hafecs (Highly Functioning Education Consulting Services) mengatakan bahwa di era society 5.0, tenaga pendidik dituntut untuk lebih inovatif dan dinamis dalam mengajar di kelas. Saya sangat setuju dengan pendapat yang beliau berikan dalam buku miliknya. Hal ini harus diperhatikan oleh para tenaga pendidik agar bisa sejalan dengan hal-hal yang diharapkan di era 5.0 ini.

Tantangan yang kedua bagi para tenaga pendidik ialah kemampuan dalam memanfaatkan teknologi yang serba canggih sebagai fasilitas yang bisa menunjang proses peningkatan kualitas para murid. Dunia internet layaknya sudah bisa dijadikan sebagai pedoman pembelajaran dan buku cetak atau buku pegangan dijadikan sebagai sumber pedoman tambahan. Kejenuhan para murid yang “terpaksa” hanya mengandalkan buku cetak atau buku pegangan sebagai sumber pedoman “satu-satunya” yang diakui oleh beberapa tenaga pendidik yang belum atau sulit menerima perubahan dalam pedoman pendidikan juga menjadi suatu isu yang harus diperhatikan karena jika dibiarkan saja maka besar kemungkinan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis para murid di era yang serba canggih ini meredup dan bisa saja kalah dalam persaingan global di masa depan. Tentu saja hal ini sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan sistem pendidikan dan kemampuan berpikir kritis murid di negara maju seperti Singapura dan Jepang yang sudah menghasilkan berbagai macam inovasi dan penemuan. Jika Indonesia ingin menjadi negara maju, maka penerus bangsa seperti para murid dan juga para tenaga pendidik perlu dibekali dengan berbagai pedoman pembelajaran yang sesuai dengan kriteria dan kurikulum yang diharapkan selama mengenyam pendidikan agar mereka tidak kalah dalam bersaing dengan penerus bangsa di negara maju lainnya. Dengan demikian, saya yakin kualitas sumber daya manusia di Indonesia pasti memiliki kualitas yang tinggi karena sudah memiliki bekal yang sesuai untuk menghadapi masa depan sehingga rakyat Indonesia bisa menguasai negeri sendiri, bukan lagi dikuasai oleh negara asing melalui tenaga kerja yang masuk ke Indonesia.


Selain tantangan yang dihadapi oleh para tenaga pendidik, ada pula tantangan yang dihadapi oleh para murid selaku penerus bangsa dan generasi yang paling maju dibandingkan dengan generasi lainnya seperti di era-era sebelumnya. Para murid tentu perlu menerapkan gaya belajar yang efektif yang mampu melatih kreativitas dan kemampuan berpikir kritis sebagai modal dan bekal yang penting dalam menghadapi kehidupan di masa depan yang tentunya memiliki persaingan global yang sangat ketat terutama di era-era yang akan mendatang. Di era 5.0 para murid diharapkan bisa menjadi sarana untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dengan memanfaatkan pengalaman dan kemampuan-kemampuan yang diperoleh selama mengenyam pendidikan di sekolah. Pendidikan yang diterima tak hanya sebatas mata pelajaran yang penuh dengan teori dan hafalan atau sejenisnya saja, namun bagaimana cara bertindak, bereaksi, dan berpikir secara terbuka mengenai kondisi dunia yang masih belum berjalan dengan baik dan maksimal meskipun sudah memasuki era modern yang sangat canggih ini. Tentu saja para murid sebagai penerus bangsa harus bisa memikirkan solusi-solusi sederhana sejak dini untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di sekitar mereka, seperti masalah pergaulan, gaya hidup, kebijakan menggunakan media internet, dan lain sebagainya dengan memanfaatkan berbagai kecanggihan di era 5.0 ini. Dengan itu, saya yakin negara Indonesia bisa menjadi negara yang maju di masa yang akan datang dan mampu bersaing secara internasional dalam berbagai aspek kehidupan terutama kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan.

Selain itu, tantangan yang sering kali dihadapi oleh para murid adalah kurang memiliki minat atau kurang memahami pelajaran tertentu. Hal ini seharusnya bisa diselesaikan dengan lebih mudah di era 5.0 saat ini. Kita mengetahui bahwa kemampuan dan potensi setiap orang berbeda-beda dan hal ini harus dipahami oleh seluruh pihak dalam dunia pendidikan bahwa tidak boleh ada pemaksaan kepada seluruh siswa untuk mendapat nilai yang tinggi seperti yang diperoleh teman sekelas di semua mata pelajaran tanpa mengetahui potensi atau mungkin keterbatasan yang dimiliki oleh para murid, tetapi para murid dan tenaga pendidik harus memahami dan mengetahui kemampuan mereka dan senantiasa berusaha untuk mampu memperoleh hasil yang memuaskan namun tetap memperhatikan mata pelajaran lainnya agar tetap memenuhi standar ketuntasan minimal sehingga setiap murid bisa merasa nyaman dalam mengenyam pendidikan tanpa merasa terpaksa atau stres karena harus mencapai nilai yang tinggi seperti teman-temannya di semua mata pelajaran akibat tuntutan dari orang-orang di sekitarnya, apalagi hal ini hanya berkaitan dengan nilai mata pelajaran di sekolah, bukan mengenai kecakapan hidup yang menjadi bekal di masa depan. Tenaga pendidik juga perlu memberikan motivasi untuk mengembangkan potensi diri yang terdapat dalam setiap murid agar mereka bisa terbantu dalam mewujudkan cita-cita mereka yang secara langsung bisa memajukan bangsa ini. Teknologi modern yang sudah ada sepatutnya digunakan untuk membantu para murid dalam mengenal jati diri dan kemampuan mereka sehingga mereka bisa mengembangkan potensi mereka demi memajukan bangsa dan negara ini. Contoh teknologi yang sudah pernah saya coba adalah tes untuk mengetahui kecerdasan apa yang dimiliki oleh setiap murid, apakah kecerdasan berpikir, kecerdasan dalam berbicara, kecerdasandalam bertindak, atau kecerdasan lainnya. Hal ini tentu sangat membantu dalam mengenal dan mengetahui bakat dan minat yang dimiliki oleh tiap-tiap murid. Dengan melaksanakan hal-hal tersebut, kita semua diharapkan bisa memanfaatkan teknologi yang serba canggih untuk mengetahui dan memahami kemampuan setiap murid dengan baik sebagai bentuk konkret dalam pemanfaatan kemajuan teknologi di era modern ini. Potensi yang dimiliki oleh tiap murid harus dikembangkan sebagai tuntutan dari era society 5.0 ini.

Selain tantangan untuk masing-masing para tenaga pendidik dan para murid, ada juga tantangan yang akan dihadapi secara bersama-sama, seperti masalah dalam interaksi sosial saat proses belajar-mengajar. Kita mengetahui bahwa sebuah kelas terdapat sebuah kelompok sosial yang tak akan bisa digantikan oleh teknologi modern apa pun. Oleh sebab itu, kualitas kelompok sosial yang telah saya sebutkan sebelumnya perlu ditingkatkan sebagai wujud nyata dan persiapan dalam menghadapi era 5.0 ini. Kita perlu bekerja sama dan memanfaatkan teknologi yang seharusnya menjadi penyokong kehidupan kita semua dengan efektif sehingga kualitas dalam proses interaksi sosial dan keberadaan kelompok sosial bisa ditingkatkan agar para tenaga pendidik dan murid yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan mampu bersaing secara global yang secara tidak langsung juga berarti mampu mengendalikan teknologi-teknologi yang serba modern agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh umat manusia.

Pentingnya sinergi antara manusia dan teknologi harus diperhatikan dalam segala aspek kehidupan di era society 5.0 yang serba modern ini, termasuk dalam aspek pendidikan. Untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan era yang serba canggih ini, perlu ada keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan adaptasi manusia terhadap teknologi-teknologi tersebut. Kita semua memiliki keinginan untuk mampu bersaing secara global dan menunjukkan bahwa kita juga bisa berinovasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam aspek pendidikan, para tenaga pendidik dan juga murid diharapkan bisa mengikuti alur perkembangan era terutama di era society 5.0 ini agar bisa membangun bangsa dan memajukan negeri di masa yang akan mendatang. Harapan saya ke depannya, sistem pendidikan di Indonesia bisa beralih ke sistem yang modern dengan memanfaatkan berbagai fasilitas pendidikan yang mendukung dan setiap pihak yang terlibat bisa memiliki pemikiran yang terbuka akan perubahan kea rah yang lebih baik demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan setelah melalui jenjang pendidikan sesuai dengan yang diharapkan. Terima kasih.



Daftar Pustaka (Sumber Link): http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-profesional-di- era-society-50 (Diakses 18 Mei 2021)





Essay by Oswaldo F./X MIPA 2 (2020/2021)

Juara dua lomba essay dalam rangka Hardiknas SMA Gamaliel

0 komentar:

Posting Komentar